Kamis, 11 Januari 2018

Mengenal Oven Gas

Mengenal Oven Gas

Setelah sudah memadai lama manfaatkan otang dan oven listrik, seterusnya kami berkesempatan untuk menyatakan mengeni oven gas juga. Oven gas ini berukuran memadai besar-ukurannya lupa dan dibeli waktu seterusnya kami menegaskan untuk lebih betul-betul berjualan kue.

Untuk kepentingan jualan, manfaatkan oven yang hanya muat dua loyang 28×28 cm sebabkan  pengerjaan kue tidak efisien. Walau mampu sebabkan sekian banyak resep sekali jalan namun jika kapasitas oven tidak memadai, maka adonan terpaksa antri.

Kalau yang antri itu sebangsanya brownies, selamanya tidak apa-apa. Tapi adonan cake yang lembut dan mengembang, rasanya tidak barangkali disuruh antri, kecuali ndak mereka nanti ngambeg dan kuenya menjadi bantat.

Oven gas terhitung macam-macam bentuknya. Ada yang gabung bersama bersama kompor, ada terhitung yang berdiri sendiri layaknya gambar di bawah.

Untuk oven layaknya gambar, waktu pertama kali sampai rumah maka yang kudu dilaksanakan adalah menyalakan oven tanpa mengisi sepanjang satu jam. Api atas tidak dinyalakan sebab dapat sebabkan cat atas oven menjadi terkelupas. Selama sistem pemanasan yang pertama kalinya, oven dapat mengeluarkan asap. Setelah asap habis, barulah oven dimatikan.

Cara memunculkan apinya, kami diwanti-wanti agar jangan sekali-kali keran gas diakses waktu tangan kami belum siap bersama bersama pemantik api atau lilin yang panjang. Ketika keran gas dibuka, gas sudah mengalir di pipa anggota pembakaran bawah. Kalau kami kelamaan menyulut, gas sudah terkumpul di situ. Sehingga waktu kami baru menyulut api sehabis lebih dari satu lama keran gas terbuka, dikuatirkan mampu berjalan ledakan atau sambaran api disebabkan ada kumpulan gas tersebut. Demikian peringatan dari bapak-bapak yang mengantar oven tersebut.

Pada oven ini terhitung terkandung termometer yang perlihatkan suhu panas oven. Lumayan menolong di didalam mengatur suhu yang diinginkan.

Kekurangan oven ini adalah suhunya cepat sekali turun waktu pintunya dibuka. Sehingga kami kudu bergegas waktu mengakses dan memasukkan adonan ke di didalam oven. Terutama waktu memanggang kue yang mensyaratkan waktu adonan masuk ke oven, oven sudah kudu memadai panas. Karena itu biasanya pintunya diakses satu-satu waktu memasukkan adonan ke di didalam oven, tidak mampu diakses keduanya sekaligus kecuali tidak sudi suhu oven langsung drop.

Panas di oven ini rata dan mengasyikkan sekali sebabkan kue-kue yang kudu panas tinggi. Cara peletakan oven gas ini adalah sedapat barangkali ditaruh dekat bersama bersama sirkulasi udara, baik itu jendela atau pun pintu agar kecuali ada kebocoran gas, tidak berkumpul di sekamiran oven (ngeri meledak). Berurusan bersama bersama gas sesungguhnya kudu ekstra hati-hati. Oven terhitung kudu ditaruh tidak menempel ke dinding agar selamanya ada jarak pada dinding oven belakang untuk sirkulasi udara.